Israel Masukkan Organisasi "Freedom Flotilla" dalam Daftar Teroris

Israel mengumumkan bahwa Yayasan Hak Asasi Manusia, Kebebasan dan Kemanusiaan (IHH)--organisasi kemanusiaan di Turki yang mengorganisir pelayaran Freedom Flotilla--dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris.

Sementara itu, meski dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Israel, IHH mengumumkan rencana pelayaran Freedom Flotilla 2 pada bulan Juli mendatang. Organisasi kemanusiaan itu mengundang media massa internasional untuk melihat sendiri barang-barang yang mereka bawa untuk warga Gaza sebagai bentuk komitmen mereka untuk bersikap transparan dalam melaksanakan misi kemanusiaan tersebut.

IHH menolak tuduhan Israel yang menyebut organisasi itu memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok muslim militan.

Richard Howwitt, anggota Parlemen Eropa asal Inggris, dalam keterangan persnya atas nama IHH di parlemen Strassbourg mengatakan bahwa Uni Eropa punya kewajiban untuk memastikan bahwa hukum kemanusiaan dan akses bagi misi kemanusiaan Freedom Flotilla 2 dihormati.

Perlakuan Beda untuk Misi Lebanon dan Iran

Israel juga menyatakan akan melakukan hal yang sama pada organisasi asal Libanon dan Iran yang juga akan mengirimkan kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Yossi Gal hari Rabu (16/6) memanggil seluruh perwakilan diplomatik negara-negara asing untuk menjelaskan persiapan Israel menghadapi kedatangan kapal dari Lebanon yang juga membawa misi kemanusiaan untuk Gaza.

Pada kesempatan itu Gal menegaskan bahwa Israel memandang misi kemanusiaan dari Lebanon sebagai musuh karena negara Lebanon adalah musuh Israel dan karena keterkaitan antara penyelenggara misi kemanusiaan itu dengan kelompok Hizbullah.

Beberapa hari belakangan ini, Kementerian Luar Negeri Israel sudah melakukan pendekatan pada sejumlah negara agar ikut menghentikan misi kemanusiaan dari Lebanon untuk Gaza, meski belum ada informasi yang pasti, kapan misi kemanusiaan dari Lebanon itu akan berangkat menuju Gaza.

Pada sekutu-sekutunya, seperti AS, Prancis dan PBB, Israel mengatakan bahwa misi kemanusiaan Lebanon itu merupakan "provokasi untuk memicu kekerasan." Israel juga menuding, misi kemanusiaan Lebanon untuk Gaza itu membawa persenjataan yang akan diselundupkan ke Gaza. Lewat mediator, Israel juga mencoba membujuk pemerintah Lebanon agar menghentikan misi tersebut, namun pemerintah Lebanon menyatakan tidak bisa melarang misi itu karena merupakan inisiatif masyarakat.

Gal juga mengancam, karena Lebanon musuh Israel, maka Israel tidak akan membebaskan para penumpang kapal jika kapal tersebut ditangkap dan digiring ke pelabuhan Ashdod. "Berdasarkan hukum Israel, mereka bisa dijebloskan ke penjara," ujar Gal.

Ancaman serupa juga berlaku untuk kapal Iran yang melakukan misi yang sama. Karena dianggap musuh Israel, kapal Iran akan diperlakukan sama dengan kapal Lebanon, tak peduli kapal-kapal itu hanya membawa bantuan untuk Gaza.

"Status mereka berbeda. Mereka datang dari negara-negara yang menjadi musuh Israel, oleh sebab itu perlakuan kami pada mereka juga berbeda," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor.(eramuslim)

Author

amyoies amyoies Fiksioner is a free template that suitable for personal blogging because the layout is like a journal.

Post a Comment